China ‘sangat prihatin’ dengan laporan bahwa Jepang dapat bergabung dengan pakta keamanan Aukus

Mao mengatakan Beijing “menentang pembentukan ‘lingkaran kecil’ eksklusif dan penciptaan konfrontasi blok”.

“Jepang, khususnya, harus belajar secara mendalam dari pelajaran sejarah dan berhati-hati dalam keamanan militer,” ungkapnya.

03:38

Aukus akan ‘selesai’, kata Biden kepada Albanese Australia selama kunjungan ke Washington

Aukus akan ‘selesai’, kata Biden kepada Albanese Australia selama kunjungan ke Washington

Dibentuk pada tahun 2021, Aukus adalah kemitraan teknologi militer yang bertujuan untuk melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di Indo-Pasifik. China menyebut pakta itu berbahaya dan memperingatkan pakta itu bisa memacu perlombaan senjata regional.

Tiga menteri pertahanan Aukus akan mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan meluncurkan pembicaraan terkait dengan Pilar II pakta tersebut, FT melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui situasi tersebut.

Pilar II berkomitmen para anggota untuk berkolaborasi dalam teknologi militer termasuk komputasi kuantum, kecerdasan buatan, senjata hipersonik, dan kemampuan bawah laut.

Laporan itu mengatakan mereka tidak akan memperluas pilar pertama, yang berfokus pada pengadaan kapal selam bertenaga nuklir Australia.

Presiden AS Joe Biden telah berusaha untuk memperkuat kemitraan dengan sekutu di Asia termasuk Jepang dan Filipina di tengah pembangunan militer yang cepat oleh China dan ketegasannya yang berkembang di kawasan itu.

Jepang dipandang sebagai kandidat alami untuk bergabung dengan aliansi Aukus karena merupakan sekutu penting di Asia untuk setiap anggota.

AS diperkirakan akan membahas keterlibatan Jepang dalam pakta tersebut ketika Biden menjamu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih pada hari Rabu.

Washington dan Tokyo juga akan mengumumkan bahwa mereka merencanakan peningkatan terbesar untuk aliansi keamanan mereka sejak 1960, menurut laporan FT.

Laporan itu muncul setelah Rahm Emanuel, duta besar AS untuk Tokyo, menulis dalam sebuah opini di The Wall Street Journal Rabu lalu bahwa Jepang “akan menjadi mitra Pilar II tambahan pertama”.

Komentarnya diam-diam disambut oleh beberapa orang di pemerintah AS yang berharap hal itu dapat mempercepat dorongan bagi Jepang untuk bergabung dengan Aukus, tetapi tanpa kesepakatan itu membuat jengkel orang lain di Washington, serta di London, Canberra dan Tokyo, menurut laporan FT.

Washington juga menjadi tuan rumah KTT trilateral AS-Jepang-Filipina pertama pada hari Kamis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *